Beranda

Rabu, 02 November 2011

ROBOTIC SURGERY PERTAMA DI INDONESIA

APAKAH ITU ROBOTIC SURGERY ?

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak penyakit-penyakit yang sudah dapat disembuhkan, begitu juga dengan penyakit yang memerlukan pembedahan. Pembedahan terbuka sekarang sudah mulai dikurangi dengan ditemukannya alat Minimal Invasif seperti Laparoskopi sehingga  resiko operasi terbuka dapat dikurangi seperti infeksi, kehilangan darah yang banyak, perawatan yang lama dll. Salah satu pengembangan untuk minimal invasive yang jauh lebih maju dengan pembedahan menggunakan robot adalah Robotic Surgery.

Robotic Surgery adalah bentuk dari pengembangan teknologi kedokteran yang menggunakan sistem robot untuk membantu   prosedur pembedahan. Walaupun bersifat robotik yang dilengkapi komputer, sistem ini tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam pembedahan, jadi dokter ahli masih berperan dalam tindakan operasinya.

Ahli bedah menggunakan sistem komputer untuk mengontrol lengan robot dan ujung-efektor, dan dapat juga menggunakan telemanipulators untuk inputnya . Salah satu keuntungan dari menggunakan metode komputerisasi adalah bahwa dokter bedah tidak harus hadir di kamar operasi,  ahli bedah bisa saja berada dimana saja diseluruhi dunia, dan ini memungkinan untuk melakukan operasi jarak jauh.

Dalam kasus operasi terbuka yang sekarang menggunakan instrumen dari baja, untuk meregangkan iga dapat lebih halus apabila dilakukan dengan robot, gerakan umpan balik yang terkendali   dapat dilakukan dibandingkan dengan memakai tangan manusia.

Tujuan utama dari instrumen hebat tersebut adalah untuk mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan yang biasanya didapatkan pada operasi terbuka.Keterampilan ini dapat didapat oleh ahli bedah dengan malakukan pelatihan hanya beberapa menit saja.

KEUNTUNGAN

Karena harga dari mesin ini sangat mahal dan, tentunya harganya juga mahal. Di Asia Tenggara Singapore yang mempunyai mesin ini pertama kali. Untuk Indonesia RS. Bunda Jakarta adalah yang pertama.
Keuntungan utama dari robotic surgery adalah :
  1. Beberapa keuntungan utama dari operasi robot adalah lebih presisi 
  2. Sayatan yang lebih kecil 
  3. Mengurangi  kehilangan darah 
  4. Waktu penyembuhan lebih cepat, mempersingkat lama rawat paska operasi
  5.  Angka kesakitan lebih rendah
  6.  kepuasan terhadap hasil operasi lebih tinggi     
Keuntungan lainnya dibandingkan dengan manipulasi biasa adalah    perbesaran tiga dimensi dan lebih ergonomis. Penggunaan robot juga meminimalisasi gangguan pembedahan akibat getaran tangan dokter saat membedah atau menjahit untuk menutup luka.

APLIKASI

Robotic Surgery di dunia sudah sangat luas dan dilakukan untuk berbagai cabang ilmu seperti Kebidanan, Onkologi, Urologi, Bedah Thorax, Bedah Orthopedi, namun untuk di RS. Bunda Jakarta, untuk langkah awal tindakan yang dapat dilakukan adalah :
1. Myoma Uteri
2. Kista Ovarium
3. Hysterektomi (angkat rahim)
4. Kanker Prostat
5. Kanker Usus



INFORMASI  RS Bunda Jakarta  : telp 319 22005 ext. 110 & 111 

      

Selasa, 10 Mei 2011

Bunda Hospital Jakarta General Wing


Rumah Sakit Bunda Jakarta merupakan salah satu unit pelayanan jasa
kesehatan dan kedokteran yang terdepan di Jakarta. RS ini bergerak
dalam bidang pelayanan wanita dan anak. Sejarah yang panjang telah
membina suatu kultur pelayanan yang tersegmentasi dengan mutu
dan kualitas yang berada pada prioritas utama.

Dr. Ivan. R. Sini, SpOG

Masyarakat telah mengenal RS Bunda dengan berbagai macam produk jasa yang mempunyai kekhususan yang didukung dengan professional kedokteran yang terampil dan mempunyai kualifikasi tinggi. Kualitas pelayanan keperawatan juga merupakan prioritas pengembangan dengan tujuan menciptakan kenyamanan dan menjaga profesionalisme pelayanan paramedik yang komprehensif.
     Mengingat masih tingginya angka eksodus pasien keluar negeri yang merupakan cerminan berbagai problem yang multikompleksial, disadari perubahan pelayanan itu hanya dapat dimulai dari internal rumah-sakit dan professional yang terkait itu sendiri.
      Beberapa laporan menunjukkan angka yang luar biasa besar sebagai nilai devisa negara yang terbuang ke luar negeri yang terkait dengan pelayanan jasa kesehatan. Bila hal ini bisa dikurangi subsidi silang pelayanan kelas menengah ke bawah dapat ditingkatkan.
      Group RS Bunda melalui Bundamedik Healthcare System menyadari sepenuhnya hal ini. Bundamedik Healthcare System merasa layak untuk berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan tersedianya pelayanan kedokteran yang bermutu tinggi di Indonesia khususnya di Jakarta.
      RS Bunda Jakarta dengan peran khusus dibidang pelayanan ibu dan anak telah mempertimbangkan, pelayanan yang memprioritaskan pasar menengah ke atas membutuhkan kelengkapan variasi dan modalitas alat dan perlengkapan
medis. Namun, untuk memperluas jaringan pelayanan ini diperlukan perhitungan dan analisa yang matang agar pelayanan ini menjadi suatu sistem rumah sakit yang komprehensif.
      RS Bunda Jakarta mempunyai beberapa produk jasa unggulan yang terkait banyak dengan teknologi kedokteran terkini. Mengikuti visi dan misi PT Bundamedik sebagai pemilik unit operasional RS Bunda Jakarta, yaitu menjadikan kelompok
rumah-sakit di bawah PT Bundamedik yang mengorentasikan kepada pelayanan dengan acuan teknologi tinggi dan pelayanan yang berkualitas tinggi, RS Bunda Jakarta telah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut kearah teknologi medis terapan yang terkait dengan kesehatan dan gaya hidup (Health and Lifestyle).
      Guna membuat suatu perhitungan pengembangan produk yang sensible dirasakan perlu untuk memperluas cakupan pelayanan terutama kearah pelayanan kedokteran yang lebih bersifat umum. Dan untuk tetap mempertahankan karakteristik RS Bunda sebagai institusi ibu dan anak, perencanaan ini telah mencakup pemisahan gedung dan infrastruktur yang melayani WANITA, ANAK dan UMUM.
      Sejak Februari 2010 RS Bunda Jakarta telah memulai penanaman batu pertama sebagai awal dari proses pembangunan wing umum di Jalan Cik Ditiro No. 21 Menteng. Pembangunan ini telah mempertimbangkan perencanaan yang mencakup pelayanan umum yang akan menjadi produk unggulan baru bagi RS Bunda Jakarta.
      Tahapan pembangunan ini dikontrol oleh kontraktor internal yang dikepalai oleh Dr Rizal Sini dan Ibu Cut Syarifah. Mengingat lahan yang relatif terbatas dengan ukuran 2.400m2, tim arsitek dan kontraktor telah mempertimbangkan faktor efisiensi untuk memenuhi kebutuhan RS umum yang komprehensif.
      Bangunan ini akan mempunyai tujuh lantai yang akan dioperasionalkan secara bertahap. Konstruksi bangunan telah berjalan selama 12 bulan dan Topping Off akan dilaksanakan pada 12 April 2011. Setelah ini sesuai dengan rencana utilisasi lantai perlantai akan dimulai dan diharapkan selesai pada kuarter akhir tahun 2011.
      Wing umum RS Bunda Jakarta ini akan memprioritaskan pelayanan dengan support alat kesehatan yang berteknologi tinggi. Teknologi Diagnostic Imaging seperti CT Scan, MRI, Digital Xray, Angiogram dan Minimal invasive laparoscopy akan menjadi tumpuan utama produk jasa medik yang akan dikembangkan.
      Pelayanan umum akan menjadi fokus utama dimana kecepatan adminsitrasi dan efisiensi pelayanan keperawatan akan sangat dibantu dengan adanya sistem komputerisasi pelayanan yang telah dibangun bersama Tim IT RS Bunda dengan Tim dan FIK/Fisilkom UI. Sistem integrasi yang online akan menambah kenyamanan client.
      Profesionalisme dokter dan keperawatan terus di bina, program rekrutmen perawat terampil telah dimulai sejak tahun 2010. Sosialisi pengembangan ini telah dilakukan pada para dokter yang mempunyai konsep dan pandangan yang tidak terbatas pada pelayanan masa sekarang. Tetapi diharapkan bahwa dokter akan membina profesionalismenya melalui praktek berkelompok (group practice). Dalam kondisi persaingan bebas, dokter Indonesia harus siap bersatu dalam praktek berkelompok dengan menghargai konsep ekonomi dan persaingan sehat diantara sesama sejawat. RS Bunda mempunyai kepentingan dalam berperan agar dokter Indonesia menjadi kelompok professional yang dihargai sepantasnya oleh masyarakatnya sendiri.
      Konsep yang nasionalis ini telah disosialisasikan kepada berbagai pihak dan usulan agar Jakarta mempunyai ICON baru dalam pelayanan perumahsakitan banyak mendapatkan sambutan. MENTENG HEALTH BOULEVARD akan segera menjadi bagian dan rangkaian upaya menjadikan Jakarta sebagai MEDICAL HUB bagi masyarakat Indonesia.

Rubik Fokus

Bunda Tantang Masa Depan

Jabaran Pengalaman Berusaha 38 Tahun
Oleh : Dr. Rizal Sini, SpOG, Pendiri/ Komisaris Utama

PT.Bundamedik-Bundamedik Healthcare System.


Awalnya coba-coba. Waktu itu masih amatiran. Bayangkan, bermula dari tempat saya praktek
di Jalan Sutan Syahir No. 3, Jakarta, pada tahun 1976. Dari situ saya mulai mengajak teman-teman. Dan, berdirilah Rumah Bersalin Bunda sebagai cikal bakalnya. Waktu itu saya tidak mempunyai rencana apa pun. Termasuk kalau saya sudah tua kelak seperti apa jadinya. Saat itu saya berusia 31 tahun, dokter Spesialis Kebidanan dan Wanita (ObsGyn) lulusan 1961 dan masih lajang. Semua hal yang menyangkut rumah-sakit tersebut sama sekali tidak terpikirkan.
Terus-terang, pada saat itu pemikiran saya sangat sederhana; sebatas bekerja dan bekerja sebagai staf FKUI bagian Obstetri Ginekologi sambil berpraktek pribadi. Tugas rangkap yang cukup menyita waktu. Sewaktu muda saya belum mampu melihat jauh ke depan atau tepatnya tidak mempunyai visi jauh. Saya menjalani arus hidup dengan mengalir. Saat itu saya masih muda dan mentah dalam pengalaman.
Visi saya begitu sederhana dan dangkal, sebatas 'Bagaimana kalau nanti berumah tangga dan punya anak'. Saya tidak melihat jauh ke depan, misalnya apakah mau jadi pejabat apalagi jadi menteri, presiden atau dokter terkenal. Begitu juga dengan misi yang saya punya, sederhana namun realistis setelah meniti jalur kehidupan nyata, bertumbuh secara bertahap sesuai kedewasaan seseorang seperti sewajarnya.
Visi & Misi

Waktu bergerak dan saya ada di dalamnya, visi tentang sebuah rumah-sakit akhirnya terbentuk. Makna visi yang ada dalam benak saya. Yaitu, kemampuan institusi rumah-sakit milik swasta atau pemerintah melihat masa depan sebagai kesempatan untuk berperan dalam pembangunan
ekonomi (kesehatan) bangsa dengan pemanfatan aneka sumber yang ada. Pengertian saya ini mengacu pada 'visi mata' yang artinya adalah kemampuan melihat maksimal sama dengan 6/6. Seseorang dikatakan visioner berarti dia berpandangan perspektif melihat masa depan. Tentu saja seorang visioner tidak bisa disamakan dengan peramal. Saya bermimpi menjadi orang besar. Maka saya berbuat besar. Kalau Anda belum bertanya, Anda belum berpikir jauh, atau memikirkan ke depan.
Bagimana tentang misi? Misi di mata saya adalah keinginan sebagai tujuan yang ingin digapai untuk berperanserta
dalam pembangunan demi kemaslahatan orang banyak. Pemaknaan misi ini mengacu pada 'misi negara', 'misi bangsa', 'misi agama dan misionaris'. Seperti halnya 'misi perusahaan'. Apa maunya mereka, tergantung pada karakter pemilik dan pembawa misi yang tak lain adalah pengelola..
Ada yang berfokus pada laba semata dan terdapat yang mencari laba sekaligus memenuhi tanggung jawab sosial secara berimbang. Ada pula yang tidak bertujuan mencari laba, tapi tidak harus rugi. Jika merugi karena kewajiban membiayai orang, harus dibantu donatur menyisihkan laba atau oleh pemerintah dari pendapatan negara. Biasanya untuk pencapaian tujuan operasional atau jabaran misi usaha (rumah-sakit) digunakan kalimat pemacu semangat yang disebut motto.
Di sini, saya perlu juga bicara tentang ekonomi kesehatan, pelayanan jasa kesehatan. Khususnya di rumahsakit yang di dalamnya terjadi proses pemanfaatan sumber daya manusia, ilmu dan teknologi yang tidak lepas dari penggunaan sumber (daya) dana yang mungkin diperoleh. Dana tersebut untuk pembelanjaan prasarana rumah-sakit dan teknologi kedokteran masa kini. Semua ini demi penyembuhan dan peningkatan mutu kesehatan. Dan seperti halnya upaya ekonomi lainnya; rumah-sakit juga membuka kesempatan kerja, memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan pada


Kalau Anda ingin besar, katakanlah Anda orang besar, dan buatlah besar. Anda akan menjadi berguna orang lain.
Oleh : Dr. Rizal Sini, SpOG, Pendiri/ Komisaris Utama


PT.Bundamedik-Bundamedik Healthcare System.

umumnya, dan beribadah sebagai kebutuhan yang azasi, demi kemaslahatan orang banyak.
Nah, rumah-sakit non-pemerintah dengan kaidahkaidahnya wajib bertumbuh dan berkembang mengisi misi swastanya pula. Rumah-sakit swasta membawa misi pemilik, sesuai visi yang diwakili oleh pengelola. Pemilik akan selalu memonitor agar tidak menyimpang dari objek, kepentingan orang banyak, dan pelanggan atau pasien secara berimbang. Tentu termasuk mengawasi : mulai pendiri sendiri, karyawan—yang mencakup staf medik dan keperawatan, mitra usaha (bank, asuransi, mitra dagang/ supplier) dan kewajiban pada perpajakan dalam batas-batas sewajarnya.
Berkaitan dengan visi rumah-sakit di bawah binaan kami, tentu diwarnai pandangan saya yang bertumbuh sesuai pertumbuhan usia. Visi diawali oleh kemampuan pribadi, sebagai pencetus gagasan mendirikan rumah-sakit tersebut. Dan tentunya hal itu menggambarkan apa yang saya lihat ke depan sebagai kesempatan mengisi arti atau misi hidup ini. Rumah-sakit adalah institusi (provision) berwujud badan imajiner (negara atau badan hukum), dia buatan manusia. Manusia lah pembawa visi dan misinya. Visi rumah-sakit swasta adalah visi pendiri atau pemilik/
pemodal berbadan hukum bersama-sama dengan pengelola profesional.
Sementara RSUD dan RSUP adalah 'perusahaan pemerintah' milik bangsa, yang dikelola oleh 'pejabat' pembawa misi untuk masyarakat umum, diutamakan untuk kelompok masyarakat yang tidak mampu. Karena rumah-sakit pemerintah tidak dikenakan pajak, subsidi silang sewajarnya diberlakukan padanya. Jika mendapat hasil lebih dari pemanfaatan fasilitas milik pemerintah dari mereka yang mampu bayar, disilangkan untuk mereka yang tidak mampu. Lantaran misi rumah-sakit pemerintah memang harus demikian, rumah-sakit untuk si miskin atau disebut juga hospital for the poor atau charity hospital.
Soal apakah rumah-sakit pemodal (perusahaan) berlaku ungkapan tidak ada uang maka tidak ada pelayanan (No money, no service)? Saya punya pendapat. Bagi rumah-sakit swasta berbadan hukum pemodal, subsidi silang tunggu dulu. Bukankah kewajiban subsidi silang pada perusahaan berbadan hukum dituangkan dalam bentuk bermacam beban pajak atas labanya untuk seterusnya disilangkan pada pelayanan masyarakat pada umumnya dan aneka social reponsibility. Bahkan tiap rumah-sakit milik siapa pun, terkait ciri khas pelayanan jasa kedokteran, adalah pelayanan jasa kemanusiaan. Dalam keadaan darurat tolong dulu, jangan tanya uang. Ini merupakan tanggung jawab moral rumah-sakit dan dokter sebagai bagian dari social responsibility terkait etika profesi medik dan institusi rumah-sakit sebagai lembaga sosial ekonomi.

Pendiri dan Penerus Takkan Sama
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda kini berdiri kokoh di pojok antara Jalan Sutan Syahrir dan Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat. Andai menatap jauh ke masa lalunya, sangat mungkin orang tidak menyangka akan berdiri rumah-sakit yang bertumbuh dan berkembang seperti kita lihat saat sekarang. Bayangkan saja, cikal bakalnya hanya berupa tempat praktek seorang dokter berukuran 4 x 4 meter di Jalan Sutan Syahrir No 3.
Rumah-sakit ini telah merambah luas dan menantang masa depan untuk berperan dalam kelompok Bundamedik Healthcare System (BMHC), mewakili nama perusahaan PT Bundamedik sebagai pemilik. Kini BMHC telah menaungi empat kegiatan unit usaha RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda Depok, RSU BMC Padang, RSU Bunda Menteng, dan kegiatan usaha non-spesialis rumah-sakit. Kegiatan ini meliputi Klinik BIC, Klinik Fertilitas Morula, dan Emergency Response (ER).
BMHC juga terlibat dalam organisasi antar-rumah sakit swasta BIG, Bunda Indonesia Hospital Group di Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Depok, dan Semarang. Bagi yang berminat, manajemen BMHC membuka kesempatan pada rumah sakit swasta lain untuk beraliansi atau berkolaborasi.
Visi dan misi apa yang ada di balik BMHC? Seperti yang saya kemukakan di awal, yaitu pandangan jauh ke depan dan tujuan pendiri sampai kemudian dilanjutkan generasi penerusnya yang berminat. Sudah jelas, visi-misi antara saya dan penerusnya tidak sama. Karena; ada perberbedaan kondisi, kesempatan, karakter dan tingkat kedewasaandi antara keduanya.
Mudah-mudahan warna dasar atau landasan idealis yang saya buat ikut mempengaruhi generasi penerus. Visi rumah-sakit swasta bukanlah sesuatu yang stasioner. Visi suatu lembaga seperti rumah sakit sangat tergantung pada kesempatan yang dibuka pemerintah dan tingkat pertumbuhan sosial ekonomi bangsa. Selain itu, tidak lepas dari pengaruh proses eskalasi pertumbuhan sosial ekonomi global. Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan rumah-sakit, mengisi kebutuhan yang azasi untuk semua tanpa membedakan tingkat sosio-ekonomi masyarakat yang rentang perbedaan tingkatnya sangat lebar.
Sama halnya dengan visi sebuah negara, terkait dengan pendiri bangsanya yang berlaku untuk batas jangkauan masan tertentu. Visi rumah-sakit dalam naungan BMHC saat ini adalah visi saya untuk jangkauan jarak pandang dan kesempatan yang terbuka sejauh yang dapat dan mungkin dicapai. Nanti kalau sudah diganti oleh pemilik dan pengelola penerus, visinya sudah tentu akan lain lagi. Visi bukan sekadar khayalan, tapi kemampuan melihat kesempatan yang realistis untuk berbuat menjadikan hidup ini berarti. Visi generasi penerus...yah...pasti mereka lah yang nantinya akan menentukan sesuai kemauan dan kesempatan yang terbuka pada waktunya.
Visi dan misi BMHC ke depan merupakan hak sekaligus tanggung jawab generasi pemilik dan pengelola penerus. Demi mewujudkan misi, saya hanya bermodalkan profesionalisme sebagai seorang spesialis, pekerja keras, berpengalaman dan keberanian mengambil keputusan melepas status pegawai negeri. Dan, terjun ke dunia usaha jasa swasta di tahun 1980.

Kini kesungguhan semakin dituntut, program perencanaan diterjemahkan dari artinya. Visi waktu itu, digariskan sejak 1979. 'Perencanaan 10 tahun' untuk pertama kalinya diucapkan. Perencanaan 10 tahun yang segera kami awali tahun ini adalah batu pilar milestone meninjau visi dan misi usaha.
Nah, sekarang masuk yang keempat, yang sudah pasti akan berbeda. Saya menjabarkannya ke dalam: 'Batas umur
dan kemampuan sebagai pembawa bendera perlu menelaah dan mengukur Visi & Misi Bunda dulu, dengan memberi nama dan logo baru BMHC System untuk semua kegiatan usaha sebagai payung.'
Toh begitu, bagi saya, mengenai visi-misi tersebut tidak akan dijadikan sebagai janji muluk. Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda sudah matang, dewasa dan berpengalaman. Lembaga ini akan tumbuh dengan sendirinya dan tetap bertahan serta berkembang. Saya berharap, agar banyak rumah-sakit lain yang bertumbuh darinya bisa bertahan dan berkembang mengikuti zaman.
Rumah-sakit ini melihat masa depan yang lebih cerah, untuk berkarya sesuai kesempatan yang terbuka, mengikuti ilmu dan perkembangan teknologi kedokteran. Semua ini untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan bangsa. Sekaligus berupaya dan berperan dalam mengangkat tingkat ekonomi dan sosial bangsa serta budaya dalam persaingan global.
Sementara misinya, ingin menjadi rumah sakit swasta yang terbaik dengan standard pelayanan yang selalu mengikuti kemajuan ilmu, teknologi dan informasi serta sejalan dengan peningkatan sosio-ekonomi masyarakat bangsa. Selain itu, berupaya menciptakan suasana damai dalam lingkungan usaha, berorientasi kesepadanan pelayanan jasa yang ditawarkan dengan kemampuan masyarakat yang dilayaninya yang berbeda tingkat sosio-ekonominya. Semoga!***

Rubik Layanan

Pelayanan adalah Tujuan
sumber: bapak Sukron


Kesadaran akan pentingnya servis saat sekarang memang tidak lagi diperdebatkan. Maju tidaknya bisnis sangat bergantung dari bagaimana sentimen pelanggan pada perusahaan. Melihat hal itu RSIA Bunda Jakarta mengadakan pelatihan service excelence. Lalu seperti apakah pokok materi dan tindaklanjut pelatihan ini.
Salah satu cara untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan adalah dengan pemberian
pelayanan prima (service excellence--SE) kepada setiap pelanggan. Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang dilaksanakan perusahaan untuk
memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelanggannya. RSIA Bunda Jakarta merasa perlu untuk melakukan pengajian ulang keberhasilan SE di RSIA Bunda Jakarta.
Metode Pelatihan
RSIA Bunda Jakarta menggunakan metode partisipatif, edukatif dan menghibur dalam memberikan pelatihan. Program dibuka dengan permainan terbimbing dillanjutkan dengan penjelasan pendek, diskusi kelompok, presentasi peserta, bermain peran, demonstrasi dan penjelasan konsep materi yang disajikan.
Materin
Selama program pelatihan yang berlangsung delapan hari seluruh peserta mendapatkan materi-materi sebagai berikut :
1. Pengantar etos kerja positif.
2. Pengantar service Excellence.

3. Mengenal dan memahami pelanggan.
4. Citra diri positif.
5. Komunikasi efektif.
6. Menangani krisis customer service.
7. Memelihara konsistensi customer service.
8. Sertifikasi Program.
Program Lanjutan
1. Mengadakan Internal coordinator Meeting untuk membahas tentang masalah-masalah service, baik terhadap sesama internal atau eksternal customer.

2. Mengadakan service excellence alumni gathering. Hal ini bertujuan para alumni program pelatihan dapat saling melakukan sharing tentang prestasi terbaru      apa saja dibidang customer service.
3. Melakukan passing thru kepada beberapa alumni terbaik.
4. Mengadakan Moment of Truth Contest yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan, baik internal atau eksternal customer. Kegiatan ini menjadi wahana dan      wadah bagi perusahaan untuk mengetahui dan menciptakan adanya hasil-hasil positif dari pelatihan.
5. Melaukan design dan pemasangan poster motivasi. Hal ini bertujuan terciptanya Moment of truth positif dan moment of wow untuk menjaga dan      mempertahankan konsistensi pelayanan baik secara internal maupun eksternal.

Rubik Opini 1

Zaman terus berubah. Pemikiran dan cara pandang
yang berkembang di tiap era punya karakteristik masingmasing. Dua atau tiga dekade lalu, image seorang dokter atau sebuah rumahsakit melekat erat dengan yang namanya pengabdian. Sekarang sudah mengalami pergeseran dan menjadi bagian dari industri.


Oleh : Dr. Djafar Asegaf
Sebuah rumah-sakit, menurut Djafar Asegaf, tidak mungkin beroperasi dengan baik tanpa konsep industri. "Cara pandang sekarang sudah lain. Kalau dulu, menjadi dokter (lembaga kesehatan) adalah untuk pengabdian, sekarang sudah menjadi industri. Karena tidak mungkin sebuah rumah-sakit tanpa konsep industri. Dan dari sana mereka berkembang," ujarnya.
Soal pengabdian, imbuh Asegaf, ada bagian yang diberikan atau dialokasikan misalnya dalam bentuk pajak. Inilah yang dinamakan subsidi. Pikiranpikiran semacam ini yang harus dikembangkan, dari bidang apa saja sebuah negara bisa mendapat penghasilan. Ambil contoh yang dilakukan Singapura, negara ini bisa mengoptimalkan penghasilan dari bidang pendidikan dan health.
"lau kita melihat Singapura, bukan main income negara dari bidang health. Apa yang mereka lakukan dalam bidang ini? Bukan hanya dari rumah-sakit, tapi juga dari industri terkait dengannya seperti industri ambulan dan pesawat terbang. Sumber lain yang bisa menjadi sumber income negara adalah edukasi. Kita bisa lihat misalnya jumlah orang Indonesia yang belajar di Australia, antara 6.000 sampai 10.000 orang. Minimal yang bisa didapat 50.000 US dollar," jelas dr Asegaf.

Jadi, kata dia, tanggung jawab atau kepedulian sosial sebuah rumah-sakit dalam bentuk pajak. Oleh karena itu, rumah-sakit butuh profit sehingga bisa hidup. "Menjadi dokter baik dan jadi pedagang juga baik. Tapi, paduan keduanya tidak baik. Kalau zaman dulu pegangan
ini bagus, karena pemerintah menyediakan uang. Tapi, hal itu tidak mungkin lagi. Sebab, sekarang era modern dan persaingan. Sebuah rumah-sakit harus survive, punya management skill, visi ke depan, dan termasuk kategori capital intensive," urai dia.
Nah dalam kasus ini, menurut Asegaf, RS Bunda merupakan pionir
terkait rumah-sakit yang punya motto memberikan pelayanan kepada publik dalam arti public service berkualitas. "Dr Rizal membangun ini sehingga menjadi outstanding dalam hal public service di bidang pelayanan ibu dan anak. Rumah-sakit ini pun mengembangkan teknologi sehingga mereka tidak perlu ke luar negeri. Dalam hal ini mereka telah membuat tero- Zaman terus berubah. Pemikiran dan cara pandang yang berkembang di tiap era punya karakteristik masingmasing. Dua atau tiga dekade lalu, image seorang dokter atau sebuah rumahsakit melekat erat dengan yang namanya pengabdian. Sekarang sudah mengalami pergeseran dan menjadi bagian dari industri. Rumah-Sakit Harus Profit, Sosial Via Pajak bosan," kata dia.
Keberhasilan yang diraih RS Bunda sekarang ini, lanjut dr Asegaf, tidak terlepas dari visi dan misi yang kuat dr Rizal sebagai pendiri serta bagaimana dia membangun relasi. Dan tentu saja, berkat inovasi-inovasinya serta orang-orang yang melaksanakan gagasan-gagasan dia.
"Dia (Dr Rizal) memiliki dan menggunakan sistem yang ada di Amerika. Misalnya, dengan membangun kerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengembangkan dokter-dokter muda yang berbakat dan tekun. Menurut saya, dokter-dokter spesialisseharusnya bukan dari sekolah, tapi lahir dari rumah-sakit, pendekatannya hospital base," tambah dia.
Sekarang, sambung dr Asegaf, visi dan misi dr. Rizal harus tetap di maintenance yang tentunya disesuaikan perkembangan zaman. Temasuk dalam hal fungsi rumah-sakit sebagai basis lahirnya para spesialis.

"RS Bunda di masa mendatang akan dipimpin orang-orang muda. Mereka harus setangguh dr.Rizal. Dr. Rizal sendiri seyogyanya mendeliver management style and leadership. Juga, berbagi pandangan kepada yang muda-muda mengenai industri rumah-sakit. Saya optimis, ke depan manajemen Bunda bisa membangun klinik umum sehingga mengurangi beban RSCM," tutup Asegaf.

Rubik Opini 2

Mana lebih dulu ada di Indonesia, rumah-sakit swasta atau RS pemerintah? Sangat mungkin Anda mengalami kesulitan menjawab soal ini. Tapi, tentu Anda tidak sulit untuk mencari jawabannya. Masuk dunia maya dan tinggal tanya kepada ‘Mbah Google’. Dijamin, banyak referensi tersedia di sana.
Ingin Menang Berkompetisi?
Perkuat Riset & Inovasi !
Oleh dr. Samsi Jacobalis
Namun, dr. Samsi Jakobalis punya jawaban. Menurutnya, rumahsakit yang pertama kali ada di Indonesia adalah swasta. Karena, yang mendirikan Badan Usaha Swasta yaitu VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Sejarah RS
VOC membangun rumah-sakit pertamanya segera setelah mereka menginjak kaki di Jakarta(1617). Awalnya bangunan sementara. Namun tahun 1641 sudah merupakan bangunan permanen di daerah Jakarta Kota. Tak hanya itu RS juga dibangun di pos-pos perdagangan luar (buitenposten) 'RS' ini memiliki fungsi sebagai tempat menampung dan mengisolasi pelaut dan pekerja yang jatuh sakit, serdadu yang luka. Di tempat ini tidak ada perawatan dalama arti sesungguhnya.


Setelah VOC dibubarkan, Gubernur Jenderal Belanda (1808) membangun jaringan rumah-sakit militer. Groot-Militaire Hospitalen—rumah-sakit besar militer di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. RS Garnisun dibangun di dalam atau di dekat tangsi militer di kota-kota lebih kecil di Jawa, Malukum dan pos-pos luar lain.
Militer memprakarsai sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia (1851, dr. Willem Den Bosch, Kepala Dinas Kesehatan Militer), yakni School Voor Inlandsche Geneeskundigen (sekolah Dokter Jawa). Pendidikan ini dilaksanakan di RS militer (Grrot Militair Hospitaal Weltevredden)—sekarang RSPAD Gatot Soebroto. Lulusan pertama sekolah ini belum patut dinamakan dokter dalam arti sebenarnya. Baru tahun 1898 kurikulum di tingkatkan dan diubah menjadi School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (sekolah pendidikan dokter pribumi).
Pembangunan rS oleh pemerintah kolonial sebagai salah satu wujud pembayaran ‘utang’ kepada rakyat. Dijakarta dibangun Centraal Burgerlijk Ziekenhuis (CBZ)—sekarang RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo selesai tanu 1919. Pendidikan praktek mahasiswa yang sebelumnya dilaksanakan di rumah-sakit militer di pindah ke CBZ.

Rubik Info Bunda

Klinik Fertilitas Morula RSU C-BMC Padang
Segera Dibuka Kembali !
sumber : Dr. Helgawati, MM


Berbekal keinginan membantu pasangan yang mendambakan buah hati, RSU C-BMC Padang kembali menghadirkan Klinik Morula pasca gempa.

 

Memiliki anak biologis adalah harapan hampir semua pasangan suami-isteri. Namun, beberapa pasangan mengalami kesulitan dalam memperoleh anak. Hal ini dapat disebabkan faktor ‘wanita’, ‘pria’, keduanya atau tanpa diketahui
penyebabnya. Kesulitan memperoleh anak ini biasanya akan menjadi masalah dalam kehidupan rumah tangga, bahkan hingga keluarga besar suami-isteri.
Suatu penelitian terhadap sejumlah pasangan mengungkapkan, sekitar 10% pasangan belum hamil dalam waktu satu tahun walaupun mereka telah melakukan senggama secara teratur tanpa kontrasepsi. Para pakar sependapat menamakan kelompok ini adalah pasangan infertilitas.
Mereka merupakan pasangan kesulitan hamil dan perlu mendapatkan pertolongan medik. Diantara mereka ada yang dapat ditangani dengan mudah. Namun, tak jarang ada pula yang sulit. Sehingga mereka memerlukan pelayanan kedokteran berteknologi tinggi.

IUI
Lalu, apa upaya pasangan suami-isteri untuk dapat memperoleh buah hatinya dan persoalan infertilitas tak menjadi jalan yang tidak berujung? Terdapat beberapa teknologi yang dapat membantu pasangan infertilitas tersebut. Salah satunya adalah Intra Uterine Insemination
(IUI).
IUI merupakan teknik reproduksi dibantu. Caranya, dokter memasukkan sperma yang telah dipreparasi (dikoreksi) secara khusus langsung ke dalam kavum uteri dengan suatu alat. Dokter akan mengarahkan pasangan infertile menjalani program ini bila menemukan indikasi
gangguan fungsi reproduksi. Seperti, defek anatomi pada penis dan vagina, hasil uji pasca senggama yang buruk, disfungsi seksual pria maupun wanita, gangguan factor serviks, oligoasthenoteratozoospermia tingkat sedang, defek factor luteal, sindroma luteinized unruptured follicle,
ejakulasi retrograde, dan subfertilitas yang belum diketahui (unexplain subfertility).
Demi mengembangkan pelayanan Rumah Sakit. RSU Citra BMC Padang akan menghadirkan kembali klinik Fertilitas Morula. Rencananya klinik akan beroperasi pada April 2011.

Klinik Fertilitas Morula di RSU Citra BMC ini merupakan cabang dari Klinik Fertilitas Morula di Bunda International Clinic (The BIC) Jakarta. Setelah sempat terhenti akibat gempa di Sumatera Barat yang terjadi pada tahun 2009 silam.
Sekarang Klinik Fertilitas Morula hadir lagi di RSU Citra BMC Padang dengan pelayanan yang lebih baik. Dibantu
oleh tenaga medis yang handal serta dilengkapi dengan peralatan yang lebih lengkap, Klinik Fertilitas Morula mencoba hadir memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat kota Padang. Dengan hadirnya Klinik Fertilitas Morula di RSU Citra BMC Padang semoga dapat membantu pasutri yang belum memiliki keturunan biologis.
Klinik Fertilitas Morula memiliki beberapa fasilitas diantaranya adalah Analisa sperma dan Intra Uterine Insemination
(IUI). Klinik ini juga ditunjang dokter-dokter yang berpengalaman di bidang IUI dan bayi tabung dari Bunda International Clinic (The BIC) Jakarta.
Kami berharap dengan adanya klinik ini, dapat membantu pasutri yang sangat menginginkan kehadiran buah hati.

Rubik Klinik Sehat

Klinik Bayi Sehat Bunda (KBSB)
Oleh dr. I Gusti Ayu Partiwi, SpA, MARS


Nyaman dan tenang! Banyak orang mendamba dua suasana ini ketika mereka datang ke sebuah klinik atau rumah-sakit. Klinik Bayi Sehat Bunda (KBSB) tahu betul akan keinginan mereka yang seperti itu. Karenanya, klinik yang belum berumur setahun ini mengutamakan dua hal tersebut sebagai bagian dari pelanyanan.

 



Gagasan dasar pendirian Klinik Bayi Sehat Bunda adalah barawal dari bagaimana caranya memberi pelayanan yang eksklusif, dengan sistem appointment yang lebih pas untuk para orangtua yang sibuk, yaitu mereka yang tidak punya waktu untuk menunggu terlalu lama. Bayi yang umumnya sehat dan ibu baru memerlukan bimbingan, pemeriksaan yang teliti serta pelayanan kesehatan yang tenang dan nyaman,” kata dr. I Gusti Ayu Partiwi, SpA. MARS
Dengan begitu, ia berharap, pelayanan yang diberikan bisa menunjang perkembangan dan pertumbuhan bayi secara optimal. Pola asuh serba instan yang dilakukan para orangtua baru seringkali membuat bayi dan anak cenderung jadi kurang mandiri ketika masuk usia toddler.
Padahal sebetulnya mereka punya potensi yang baik untuk berkembang. Nah, di klinik bayi sehat orangtua diajak berdiskusi bagaimana membesarkan anak sehingga kelak mereka bukan saja menjadi sehat secara fisik, tapi juga tumbuh menjadi mandiri dan berkarakter.

"Belakangan ini, pelayanan antenatal juga dilakukan di klinik bayi sehat. Ibu hamil yang dikirim para dokter kandungan diajak berdiskusi agar kelak begitu kelahiran terjadi, bisa memberi ASI yang diyakini sebagai awal terbaik dalam membesarkan bayi. Menyusui adalah investasi terbesar kehidupan bayi / anak. Ibu hamil dan pasangannya mendapat penjelasan tentang apa yang dialami saat kelahiran, mengapa ASI sangat penting, bagaimana ASI diproduksi, dan tips sukses menyusui. Sehingga, selama tiga hari perawatan di rumah-sakit mereka tidak panik menerima setiap perilaku bayi baru lahir," imbuh dr. Tiwi.
Bahkan, ujar Ia, bimbingan terhadap orangtua baru tersebut masih disertai dengan Parenting Class. Kelas ini berbentuk diskusi sekolompok ibu atau ayah. Parenting Class diadakan setiap dua atau tiga bulan dengan peserta antara 20 hingga 25 orang. Bukan cuma itu, pihaknya juga mendampingi para ibu atau orangtua yang sibuk dengan website. Mereka bisa memanfaatkan www.klinikdrtiwi.com.
Sebetulnya, menurut dr. I Gusti Ayu Partiwi, SpA, MARS konsep klinik bayi sehat paling ideal untuk semua bayi. Tapi lantaran memang demand-nya banyak, pemberian pelayanan ideal menjadi sulit. Sebagai misal, dia secara pribadi sejak awal punya hari bayi di RS Bunda, tapi gagal terus. Sebab, memang anak atau bayi sakit tidak memilih hari. Maka yang terjadi adalah hari-hari sebagai ‘hari bayi sehat’ tetap didatangi bayi atau anak sakit juga.
"Dengan pemisahan tempat seperti saat ini, mudahmudahan klinik bayi sehat akan jauh lebih nyaman untuk para orangtua untuk bicara dan mendiskusikan bayi mereka. Bagi saya tahun pertama dan kedua merupakan basic time atau 'periode emas' dalam pengasuhan bayi atau anak. Jadi, orang-tua harus diberi input bagaimana membesarkan anak senatural mungkin agar mereka berkembang optimal," jelasdia.

Dr. Tiwi menuturkan, dengan adanya layanan KBSB si dokter punya waktu lebih panjang untuk melihat dan memeriksa si bayi. Terlebih, dia secara pribadi sangat menyukai bagaimana menstimulasi bayi agar kelak bayi tumbuh menjadi anak yang sehat, berkarakter dan mandiri. Dan, dia selalu menekankan orang-tua untuk memulai bayi dengan ASI suatu perilaku yang telah berabad – abad dikenal, namun belakangan banyak ditinggalkan karena pilihan gaya hidup instan di kota – kota besar, Dr. Tiwi selalu menekankan perkembangan anak bukanlah suatu yang instan.
"Proses menyusui itu membantu orang-tua jadi lebih sensitif dengan kebutuhan bayi mereka. Kelak bukan saja
bayinya jadi sehat dan berkarakter, orang tua juga akan menjadi sensitif dengan kebutuhan anak-anaknya. Tapi tentu saja, orangtua yang mempunyai kendala atau tidak menyusui pun tetap akan dibimbing bagaimana membesarkan anak,” kata dr. I Gusti Ayu Partiwi, SpA. MARS
Secara fisik, kata Ia, klinik yang berada di lantai tiga Bunda International Clinic ini cukup luas sehingga memungkinkan untuk memberikan layanan yang nyaman dan tenan. Tersedia ruang tunggu yang nyaman, apotik, laboratorium, ruang menyusui, ruang seminar, ruang konsultasi, serta ruang fisioterapi dan inhalasi. “Di ruang tunggu kami sediakan seperangkat komputer untuk mengakses digital klinik www.klinikdrtiwi.com. Ini bisa dimanfaatkan orangtua sembari menunggu,” tambah dia.


KBSB di masa mendatang, sambung dr. Tiwi, akan memberikan pelayanan yang lebih komprehensif. Atau dengan kata lain, bakal ditunjang oleh bidang kedokteran lainnya. Sekarang KBSB belum one stop management. Tapi, selama ini dia bekerja sama secara informal dengan beberapa dokter sesuai masalah yang dihadapinya. Dia bertindak seperti dokter keluarga yang merekomendasikan dokter yang harus dituju untuk mengatasi masalah yang ada.
"Misalnya dr. Luh K Wahyuni SpRM untuk bidang rehabilitasi anak. Ada DR. dr. Rini Sekartini, SpAK jika saya memerlukan evaluasi tumbuh kembang. Dr. Dewi Utama, SpA bila saya mencurigai bayi mengalami sedikit penyimpangan perkembangan terutama dalam proses sensorik Drg. Dian kalau terdapat masalah gigi, serta dr. Kemas Firman, SpAK. Bila bayi memerlukan pemeriksaan USG di kepala atau USG organ lain. Ada juga DR. dr. Partini SpAK, (Bidang Ginjal anak) dan dr. Nanis Sacharina, SpA IBCLC (Bidang Endokrinologi anak). Saya berusaha mengarahkan orangtua agar mereka mendapat layanan terbaik sesuai dengan kasusnya," papar dr. I Gusti Ayu Partiwi, SpA.MARS***

Rubik Kilas Kesehatan

Diagnosis Bidang Orthopaedi & Traumatologi
Oleh Dr. Hafiz Nafi’uddin, SpOT


Dengan mengetahui gejala, maka penderita penyakit pada bidang orthopeadi dan Traumatologi dapat diobati sedini mungkin.

Orthopaedi dan traumatologi adalah bidang yang cocsern terhadap musculoskeletal system, sebuah sistem yang menggerakkan tubuh manusia, meliputi susunan tulang, sistem otot, syaraf, dan pembuluh darah.
Secara umum, terdapat tujuh pasang kondisi yang dapat mengganggu kerja sistem ini :
  • Kelainan bawaan dan gangguan pertumbuhan.
  • Infeksi dan pembengkakan.
  • Radang sendi dan rematik.
  • Gangguan metabolic dan sistem endokrin.
  • Tumor dan lesi lain yang menyerupai.
  • Gangguan sensoris dan kelemahan otot.
  • Trauma dan kelainan system musculoskeletal secara mekanik.
Diagnosis di bidang ini berupa identifikasi dari sebuah kelainan yang muncul. Dimulai dari riwayat timbulnya suatu injury, nyeri, stiffness (kekakuan), swelling (peradangan ), deformitas (kelainan bentuk), instabilitas, weakness ( kelemahan), dan altered sensibility and loss of function (penurunan fungsi serta sensoris/ rasa raba).

      Gejala yang sering muncul dan menyebabkan seseorang datang ke dokter adalah:
A. Nyeri :
Ada beberapa derajat nyeri yang muncul :
  • Derajat I (mild/ ringan ): nyeri yang bisa diabaikan.
  • Derajat II (moderate/ sedang ): nyeri yang tidak bisa diabaikan, mulai mengganggu fungsi sehari-hari, dan sudah memerlukan terapi.
  • Derajat III (severe/ berat ): nyeri yang menetap, sehingga memerlukan perhatian khusus.
  • Derajat IV (hebat/ totally incapacitating pain).
B. Stiffness (kekakuan sendi)
Bisa menyerang seluruh sendi (generalized ) seperti pada rheumatoid arthritis dan ankylosing spondiyitis dan hanya salah satu sendi saja (localized).

C. Locking (terkunci)
Salah satu variasi dari stiffness, adalah ketidakmampuan mendadak untuk menyelesaikan gerakan penuh sebuah sendi, semacam mekanisme blocking.
D. Swelling (pembengkakan)
Dapat menyerang jaringan lunak, maupun struktur sendi tulang, dapat timbul dengan cepat maupun secara lambat.

E. Deformity (perubahan bentuk)
Seringkali terlihat pada lekukan bahu, tulang belakang, jari jemari, tungkai bawah, maupun telapak kaki.
F. Instability (gerakan persendian yang tidak stabil)
Biasanya diakibatkan lemahnya otot maupun ligamen sekitar sendi, atau bahkan terputus.***

Rubik Album

ALBUM

HUT Dr. Rizal

Gelak tawa, Senyuman suka cita, dan berbagai ucapan selamat mewarnai Ruang ODC Lantai 2 Mezzanine Gedung RSIA Bunda Jakarta, Senin, (28/02/11). Hari itu merupakan hari jadi Komisaris Bundamedik Healthcare System dr. Rizal Sini, Sp.OG. Selain santap makan bersama, perhelatan juga diisi dengan pemotongan tumpeng oleh dr. Rizal Sini, Sp.OG.


      "Walaupun Justin tinggal di luar negeri dan memiliki ayah berkebangsaan asing, saya ingin Justin tumbuh seperti saya, layaknya anak Indonesia. Saya ingin Justin dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih, hatam Al-Quran,
menghormati orang yang lebih tua, mengenal tata krama, sopan santun dan nilai-nilai luhur yang orangtua saya selalu ajarkan ketika saya masih kecil. Saya tidak mau Justin kehilangan identitasnya sebagai orang Indonesia kelak,"kata Siska.


Pelatihan Komputer
Dalam rangka meningkatkan kemampuan para tenaga medis, khususnya perawat, RSIA Bunda Medistra menyelenggarakan pelatihan IT. Ajang di Ruang KIE Lantai 3 menghadirkan pengajar dari UI. Aktivitas ini berlangsung pada .....(..../../..)


Parenting Class

RSIA Bunda Jakarta mengelar acara seminar Parenting Class, Kamis (17/03/11).
Seminar yang bertemakan 'Menyiapkan Makanan Pendamping Sehat Pada Bayi' menghadirkan pembicara dr. I Gusti Ayu Pratiwi, SpA (Pemberian Makanan Pendamping Sehat Pada Bayi), dan Ike D. Camberly (pakar makanan sehat bayi). Acara yang diselenggarakan di ruang ODC Lantai 2 Mezzanine Gedung RSIA Bunda Jakarta merupakan salah satu program dari Klinik Bayi Sehat BIC dan bertujuan memberikan edukasi bagi para ibu bagaimana merawat buah hatinya.

 

 

Donor Darah
RSIA Bunda Jakarta bekerjasama dengan Cordlife menyelenggarakan donor darah bersama, Rabu (16/03/11). Kegiatan bertemakan 'Setetes Darah Anda Membawa Kehidupan Bagi Sesama’ dilakukan di ruang KIE Lantai III RSIA Bunda Jakarta.


Padukan Budaya Barat dan Timur

COVER STORY

Siska Amelia:
Padukan Budaya Barat dan Timur
Siska Amelia sadar sebagai orangtua, mereka wajib untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Salah satunya dengan memadukan pola didik bagi Justin Brayden McClure (6 bulan).

      “Justin yang lahir tepat pada hari kemerdekaan Indonesia dipersiapkan untuk menjadi manusia global. Kami telah menerapkan perpaduan antara pendidikan barat dan timur sejak dini. Kebiasaan timur, budaya kesopanan, menghormati
yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda, tata krama dan nilai agama dipadukan dengan budaya barat dengan norma keterbukaan yang apa adanya," tandas mantan first runner up puteri Indonesia.
      Wanita lulusan Computer Engineering dari Ohio State University dan Master of Science dari George Washington University di Amerika Serikat ini mengakui dirinya banyak belajar dari ibunya tentang mendidik dan membesarkan anak. Bagi Siska, ibunya meruapakan sosok yang penting. Betapa tidak, ibunya sukses menyekolahkan keempat anaknya ke Amerika Serikat. Tak hanya itu, dia pun membantu Siska dalam mengasuh Justin.
      "Walaupun Justin tinggal di luar negeri dan memiliki ayah berkebangsaan asing, saya ingin Justin tumbuh seperti saya, layaknya anak Indonesia. Saya ingin Justin dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih, hatam Al-Quran,
menghormati orang yang lebih tua, mengenal tata krama, sopan santun dan nilai-nilai luhur yang orangtua saya selalu ajarkan ketika saya masih kecil. Saya tidak mau Justin kehilangan identitasnya sebagai orang Indonesia kelak,"kata Siska.
      "Sebenarnya untuk pendidikan formal saya tak terlalu khawatir. Sistem pendidikan, baik di Indonesia maupun di luar negeri sudah cukup bagus. Namun, jika di luar negeri, saya harus menanamkan nilai agama dan budaya Indonesia kepada Justin, karena kedua bidang tersebut tak diajarkan di sekolah," tambahnya.
Happy Baby


Bagi Siska, kehadiran anak pertamanya, Justin membuat hidupnya semakin lengakap. 'happy baby' merupakan panggilan untuk justin.

      "Dipagi hari Justin selalu membangunkan saya dengan senyum lebarnya. Tawa lepas dari permainan yang saya siapkan untuknya. Ia selalu menjadi highlight setiap hari. Justin sangat responsive dengan keadaan sekelilingnya. Justin pun langsung mengenal orang disekitarnya dan sangat friendly. Hobinya adalah tertawa, setiap saat tertawa, sampai sebelum tidur juga tertawa. Pertumbuhannya juga sangat pesat, Justin sudah tumbuh gigi meski baru berumur 6 bulan, "kisah isteri………………
      Happy baby, happy mommy adalah kata pegangan untuk siska. "Happy mommy will make happy baby for sure" senyum Siska.
      Siska berharap Justin bisa tumbuh menjadi individu yang baik dan cerdas, peka terhadap lingkungan, mudah beradaptasi dengan budaya manapun, bisa hidup mandiri, beriman dan kelak berbakti kepada orangtuanya.
      "Kesuksesan anaknya kelak adalah keberhasilan orangtua dalam mendidik anaknya saat masih kecil. Mendidik anak, tak cukup hanya dengan pendidikan formal tetapi juga informal, sehingga anak kelak memiliki mental yang tangguh, mudah beradaptasi, dan selalu dibutuhkan di dunia global,"pesannya.***